Sunday, December 17, 2006

Karnaval Periode 3 (*New)

“Ih bunganya bau bawang,” kata kupu-kupu kecil ketika hendak menghisap madu. Kemudian kupu-kupu kecil itu pindah ke bunga lain, tak lama kemudian kupu-kupu itu berkata, “Ih bunganya bau jengkol. Aduh yang ini bau ketek! Ah aku mau cari madu ke mama saja ah….”. Lalu kupu-kupu itu pun terbang mencari mamanya.

Tidak hanya itu, percaya atau tidak? Ada Brad Pitt, Eminem, bahkan Presiden Jerman juga datang ke studio EKI! Eh, emang benar ya? Benaran lho, Presiden Jerman malah sempat berpidato, beliau berkata: ”Wahai rakyatku semua, aku adalah pemimpin kalian. Ikutlah aku. Jangan smack down. Mari kita ketawa bersama-sama. Ayo dong ketawa".


Lho, kenapa Presiden Jerman bisa berpidato di studio EKI? Oh rupanya di sana sedang ada pertunjukan karnaval art I art periode 3. Karnaval art I art itu apa sih? Karnaval art I art itu adalah ajang murid-murid art I art untuk tampil di depan umum. Mereka tampil sendiri-sendiri dan boleh memilih menjadi apa saja atau mau ngapain saja sesuai dengan keinginan masing-masing. Kupu-kupu, Brad Pitt, Eminem, dan Presiden Jerman adalah hasil karya mereka sendiri.

Selain itu, kita juga bisa melihat atraksi berbagai macam binatang. Itu bukansirkus atau kebun binatang lho. Ada gajah, kelelawar,harimau, kucing, burung pipit, burung air,burung api, sampai burung garuda. Selain binatang, ada pedagang alat musik, pekerja kantoran, preman, kakek-kakek yang nari hip-hop, dokter rumah sakit jiwa,murid sekolah yang monolog, presenter talkshow, bahkan perampok bank!

Walaupun umur mereka baru 4-12 tahun, tapi mereka sudah berani tampil sendiri-sendiri lho.

Sunday, November 05, 2006

Open House art I art

“Adik-adik, kakek-kakek ini rambutnya sedikit atau banyak?” tanya Kak Handoko (co-fasilitator kelas teater). ”SEDIKIIIIITTT!!!” teriak anak-anak. ”Matanya besar atau kecil?”, “Badannya gemuk atau kurus?”, “Tangannya panjang atau pendek?”


Pertanyaan demi pertanyaan terus diajukan oleh Kak Handoko yang dijawab dengan antusias oleh anak-anak yang menghadiri Open House art I art yang diadakan di studio EKI di Jl. Padang No. 32 Manggarai hari Sabtu, 3 November 2006 lalu. Selain menjawab pertanyaan, anak-anak ini juga diminta maju ke depan untuk menggambarkan apa yang ada dalam imajinasi mereka. Gambar seorang kakek-kakek yang ada di papan tulis itu merupakan hasil imajinasi dari anak-anak art I art. Bahkan mereka memberi n
ama kepada kakek-kakek hasil ciptaan mereka sendiri. Selain berimajinasi, murid-murid juga belajar menghidupkan benda-benda mati, seperti gelas plastik aqua yang bisa dirubah menjadi telepon, kain menjadi bayi, gitar menjadi dayung dan sapu lidi menjadi mic untuk menyanyi.

Open House art I art ini bertujuan untuk memperkenalkan program art I art kepada orang tua murid sekaligus menyambut murid-murid baru yang akan bergabung di art I art. Apa yang dipresentasikan merupakan gambaran dari kelas-kelas yang akan mereka dapatkan di art I art. Presentasi program masing-masing kelas dilakukan oleh murid-murid art I art yang sudah bergabung dengan art I art selama 2 (dua) periode.

Tidak hanya kelas teater yang akan mereka dapatkan, namun ada juga kelas tari dan kelas musik. Di kelas tari, Kak Tata (fasilitator kelas tari) dan murid-murid art I art yang lain mempresentasikan program yang tak kalah menarik. Kak Tata mengatakan kalau menari itu tidak susah, gerakan sehari-hari juga bisa ditarikan, dari bangun tidur, sikat gigi, jalan kaki, memompa, meninju, menendang bola sampai gaya jadi kiper pun bisa ditarikan! Murid baru juga diminta naik ke atas panggung untuk mencoba gerakan yang ternyata memang tidak sudah untuk ditarikan.


Setelah presentasi program tari, penonton yang datang disuguhkan program kelas musik. Mulai dari menyanyi hingga memainkan rebana dilakukan oleh mereka dengan penuh kegembiraan. Murid-murid baru juga diajak untuk mencoba memainkan rebana. Presentasi yang dilakukan oleh murid-murid art I art mendapat tepuk tangan meriah dari orangtua murid dan murid-murid baru yang datang.


Acara puncaknya adalah pemotongan tumpeng sebagai tanda syukuran dan dimulainya kelas art I art. Bagi orangtua yang belum sempat mendaftarkan anaknya di art I art, buruan mendaftar ya, karena tempatnya terbatas.


Wednesday, November 01, 2006

Photo Gallery

Kisah Si Pandai Tidur
Kisah Skolong
Kisah Kera dan Ayam
Kisah Putri Kuning

Tuesday, October 31, 2006

Studio art I art (baca: arti art.red), Studio seni untuk anak, Bikin Anak Percaya Diri.

Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Production yang telah lebih dari 10 tahun berkiprah di dunia seni pertunjukan, dengan didukung seniman dan pengajar anak handal, kini membuka sebuah studio seni untuk anak, yang diberi nama arti art.

Program ini pada awalnya dibentuk atas permintaan sejumlah penonton EKI yang kepingin anaknya terlibat dalam dunia seni atau bagaimana menumbuhkan kepercaayaan diri anak-anaknya melalui seni. Walau telah berpengalaman menggelar seni pertunjukan maupun workshop seni untuk masyarakat awam, namun mengolah program seni untuk anak jelas sebuah tantangan yang lain bagi team Kreatif EKI. Maka, dibentuklah team yang melibatkan bukan saja seniman, seperti Sujiwo Tejo(dalang, musisi,aktor),Rusdy Rukmarata(koreografer,sutradara), juga dari kalangan manajemen, Aiko Senosoenoto serta tenaga pengajar anak-anak, seperti Candi Rasidy (guru TK)).

Setelah sejumlah diskusi dan adu ide, maka disepakatilah konsep dari arti art. “Melalui seni, kami berusaha menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap yang positif dalam diri anak yang berguna untuk pergaulan maupun peningkatan dirinya “kata Aiko, selaku konsultan arti art bersama Rusdy Rukmarata, Sujiwo Tejo dan Candi Rasidy.

Program arti art berlangsung setiap jum’at pukul 16.30-18.30 WIB, selama 12 Minggu (3-4 Bulan) untuk anak-anak berusia diantara 4-12 tahun. Adapun materi yang diberikan mulai dari tari, teater dan musik. Dipertengahan program anak-anak diberi kesempatan untuk tampil sendiri dalam acara yang diberi nama karnaval dan diakhir program, peserta akan secara berkelompok mementaskan sebuah pertunjukan. Sedangkan dari EKI, memfasilitasi dalam bentuk penyediaan pangung lengkap dengan properti, tata lampu hingga kostum dan make up. ”Dengan program ini, anak-anak akan diajak untuk berani tampil, bekerjasama dan mengasah bakat seni dalam aktivitas yang sarat dengan bermain “ jelas Aiko.

Hingga saat ini arti art telah diikuti oleh lebih dari 50 anak-anak. Bahkan atas dasar permintaan dari para orangtua, program arti art juga ditambah, selain tiap jum’at kini juga diadakan tiap hari sabtu pukul 11.00-13.00 WIB, yang Open House-nya akan diadakan pada tanggal 3 November 2006 nanti.

Rangga peserta Arti Art yang semula pemalu dan pendiam, seusai program Arti Art, seperti dituturkan Ibu Deci (orang tua Rangga) kini lebih berani malah cenderung bawel . Lain lagi yang dialami Nadine, putri dari mantan model Ira Duati, sekarang jadi lebih terbuka dan berani ngobrol dengan Orang tuanya. Sedangkan kakak beradik Nina & Leila lain lagi, sejak ikut arti art, Mia Amalia, orang tuanya mengaku bisa melihat jelas perbedaan karakter kedua anak tersebut.

Untuk orangtua yang merasa penasaran dan berkeinginan untuk mendaftarkan anak mereka, kesempatan masih dibuka saat Open House yang akan kami adakan pada tanggal 3 November 2006, waktunya pukul 17.00 WIB. Silakan menghubungi EKI Production yang bermarkas di Jl. Padang No. 32 Tlp. 8312377/ 3029 untuk infomasi tempat acara, waktu dan prosedur pendaftaran.

Monday, August 28, 2006

Putri Kuning, Skolong, Kera dan Ayam Bertemu si Pandai Tidur (*New)


“Aku hanya mau didampingi orang yang selalu hadir dalam mimpiku, dia orang yang pandai tidur”, kata Putri Anissa kepada Raja dan Permaisuri. Maka diadakanlah sayembara pandai tidur untuk mencari siapa pemenang yang pantas mendampingi putri. Sekejap kemudian, peserta pun datang dengan membawa kasur masing-masing. Raja melakukan berbagai cara untuk mengganggu mereka dan menguji siapa yang paling pandai tidur. Mulai dari nyamuk, jam weker, sampai bom! Ternyata dari 4 orang yang ikut sayembara, hanya satu anak, Rio, yang tetap tidur walaupun ada bom! Apa yang dilakukan Rio sampai nggak bangun-bangun? Ternyata dia sudah mempersiapkan segalanya. Kalau yang lain tidur hanya dengan kasur, Rio membawa bantal, selimut, bahkan headphone raksasa supaya tidurnya nggak terganggu. Cerdik juga yah...


Cerita diatas merupakan salah satu cerita yang dibawakan murid kelas besar dalam pementasan akhir art I art periode ke-2 yang berlangsung selama 3 bulan. Cerita diadaptasikan dari cerita daerah Bengkulu yang berjudul Sayembara Pandai Tidur. Namun yang membuat pementasan ini lain dari yang lain adalah alur cerita, setting dan dekorasinya dibuat sesuai dengan keadaan anak-anak jaman sekarang.

Ada juga salah satu pementasan dari murid kelas kecil yang membawakan cerita rakyat dari Riau. Judulnya Kisah si Putri Kuning. Karena sudah diadaptasikan, setting pun disulap menjadi Kerajaan Lolipop dengan dekor yang warna-warni.


Kerajaan Lolipop diperintah oleh seorang Raja King Candy yang baik hati. Raja mempunyai putri-putri yang cantik. Mereka adalah Loli Biru, Loli Hijau, Loli Pink, dan Loli Kuning. Dibandingkan dengan Loli-loli yang lain, Loli Kuninglah yang paling rajin dan baik hati. Kakak-kakanya selalu asyik bermain sendiri dan selalu memerintah pelayan kerajaan. Loli Kuning senang sekali menyapu dan membantu pelayan-pelayan di istana, tapi dia selalu dicemooh oleh kakak-kakaknya.

Ketika Raja hendak pergi ke negeri seberang, Raja menitipkan Bunga Loli kesayangannya untuk dirawat. Tapi bukannya dirawat, Loli Biru, Hijau, dan Pink malah mencabuti semua permen-permen yang ada di badan Bunga Loli sampai Bunga Loli menjadi layu. Cuma Loli Kuning yang melarang mereka tapi dia didorong oleh kakak-kakaknya sampai terjatuh dan akhirnya pingsan. Apa yang terjadi kemudian? Ketika pulang, Raja marah dan menghukum kakak-kakak Loli Kuning karena sudah jahat kepada Loli Kuning dan bunga kesayangannya. Namun akhirnya Loli Biru, Hijau, dan Pink meminta maaf kepada Loli Kuning dan Bunga Loli.

Pentas di atas dibawakan oleh anak-anak art I art yang berlatih seminggu sekali setiap hari Jumat pukul 16.30-18.30 WIB di Studio EKI di bilangan Manggarai Jakarta Selatan. Menjelang pementasan yang didakan pada tanggal 27 Agustus 2006 lalu, mereka berlatih intensif selama 3 hari berturut-turut. Namanya juga anak-anak, ada saja ”kejutan”nya. Sehari menjelang pementasan, Audrey – si Loli Kuning ngambek, nggak mau pentas. Waduh...! Pengasuh art I art pun panik karena Audrey menjadi pemeran utamanya. Mereka pun sibuk membujuk si Loli Kuning. Eh....malah tambah nangis, benar-benar nggak mau latihan. Ternyata Audrey malu kalau ditonton oleh ayah dan ibunya. Setelah satu jam dibujuk akhirnya Audrey mau latihan lagi. Mau tahu kenapa nggak? Soalnya ada salah satu staff dokumentasi art I art, Kok Siong, yang bilang ”Kak Kok Siong yang jadi Loli Kuning ya, Audrey yang motret kalau Audrey nggak mau pentas”. Eh, setelah itu Audrey langsung mau latihan dan katanya mau pentas!

Penonton tidak hanya menikmati cerita dari kerajaan saja. Tapi mereka juga dibawa ke Planet Telor Ceplok. Penghuninya adalah binatang-binatang yang berteman dengan akrab. Tapi suatu saat persahabatan mereka dirusak oleh kerakusan si Kera yang dipanggil Ker-Ker oleh teman-temannya. Karena lapar, Ker-Ker berencana memakan Nyam-Nyam (Ayam) temannya sendiri. Ketika Nyam-Nyam lagi sendirian, Ker-Ker mencoba memakannya dengan mencabuti bulunya dulu. Nyam-Nyam lalu meminta tolong kepada Kur-Kur (Kura-Kura) dan Pit-Pit (Kepiting). Mereka lalu sepakat untuk mengerjai Ker-Ker. Ketika naik kapal, Nyam-Nyam melubangi kapal dengan paruhnya sehingga kapal tenggelam. Ker-Ker berteriak minta tolong karena tidak bisa berenang, sementara teman-temannya yang lain mulai meninggalkannya. Namun mereka diingatkan oleh Ha-Ha (si burung hantu) bahwa sebenarnya Ker-Ker juga teman mereka dan seharusnya dia ditolong. Akhirnya mereka menolong Ker-Ker dan Ker-Ker pun berjanji tidak akan jahat lagi.
Itulah cerita Kera dan Ayam yang diadaptasikan dari cerita daerah Sulawesi Tenggara.

Satu jam lebih sudah berlalu, namun penonton masih asyik menikmati pertunjukan yang disuguhkan oleh anak-anak berumur 4-12 tahun itu. Masih ada satu lagi cerita dari kelas besar. Kali ini mereka mengambil cerita rakyat dari daerah Nusa Tenggara Timur yang berjudul Skolong.

Skolong adalah seorang pemuda tampan yang sudah dijodohkan dengan anak yang berada dalam kandungan perut bibinya. Ternyata yang lahir bukanlah perempuan cantik seperti perkiraannya, namun sebuah ubi jelek berbulu yang bisa ngomong dan berjalan seperti manusia. Skolong sangat kesal karena Cue (Ubi Berbulu) ini selalu mengikutinya kemanapun dia pergi. Walaupun Cue sudah diejek-ejek dan terus dimarahi, namun dia tetap baik hati kepada Skolong dengan mencarikannya makanan dan selalu membantu ibu Skolong bekerja. Suatu hari, Skolong melihat serombongan penari yang melintasi kampungnya. Dia jatuh cinta kepada seorang penari cantik berambut panjang. Ternyata si penari cantik ini merupakan jelmaan dari Cue. Akhirnya Skolong tahu mengenai hal ini dan dia membakar kulit Cue. Cue pun tidak bisa kembali menjadi wujudnya semula. Skolong merasa bersalah karena selama ini sudah jahat kepada Cue dan dia meminta maaf kepadanya.

Pertunjukan ditutup dengan taburan warna-warni confetti. Semua pengisi acara dengan semangat maju ke panggung dan memberi hormat kepada penonton. Setelah itu semua pun sibuk berfoto bersama.


Sampai ketemu lagi di pementasan art I art berikutnya! (ju2)

baca juga berita Studio art I art buka program baru

Persiapan Menjelang Pentas


(Click foto untuk memperbesar)












































Tuesday, August 15, 2006

Latihan Persiapan Pentas Akhir Periode ke-2



Sebentar lagi periode ke-2 art I art akan berakhir. Murid-murid art I art sedang mempersiapkan diri untuk pertunjukan akhir yang akan diadakan pada tanggal 27 Agustus 2006 yang akan datang, pukul 17.00 WIB. Mereka berlatih setiap hari Jumat dari pukul 16.30 - 18.30. Terbagi atas 4 kelompok, masing-masing kelompok akan menampilkan cerita yang sudah diadaptasikan dari cerita daerah. Kita tunggu saja ya pertunjukannya!


Monday, August 14, 2006

Class with Candi Rasidy

Today we have a class with Pak Candi, one of art I art's consultants. This is for our knowledege to know more about children. In this session, we are told to mention what problem we face when we interact with children. Then we discuss why the problem occur and try to give solution.

There are 25 participants in this class and we are devided into 4 groups. Each group has to mention some of children's characters, then what is the effect from its characters, and how we solve problems that occur by this.


Pak Candi give each of the group one big carton and some colourful stickers.
So we write down all we think about above and decorate our carton. After that, all the carton are hung up at the wall and he discussed with us. Every group's carton is beautiful and colourful and each of the group doing well with the task. The class is very relax. So we learn something by searching together.

After this we still have another session with the same topic, but the problem will be more complex and there will be more deeper discussion about problem resolving. Can't wait for another session!

Thursday, July 27, 2006

Pentas Akhir



Hari: Minggu
Tanggal: 27 Agustus 2006
Pukul: 17.00 - 18.30 WIB
Durasi Pentas: + 60 Menit
Tempat: Studio 1 EKI




Judul Pentas

Kelas Kecil

Kera dan Ayam (Sulawesi Tenggara)
Kisah Putri Kuning/ Hikayat Bunga Kemuning (Riau)


Kelas Besar

Kisah Skolong (Nusa Tenggara Timur)
Sayembara Pandai Tidur (Bengkulu)